post image
KOMENTAR
Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji mengaku perusahaannya siap merealisasikan program Pemerintahan Joko Widodo yang ingin menambah kapasitas terpasang listrik Indonesia dengan membangun pembangkit-pembangkit listrik dengan kapasitas 35 ribu Megawatt (MW). Dari total kapasitas 35 ribu MW tersebut, PLN siap membangun 42,85 persen diantaranya yaitu sebesar 15 ribu MW.

"20 ribu MW lainnya bisa dibangun oleh Independent Power Producer (IPP/perusahaan listrik swasta). Tapi ini baru skenario awal dan bisa berubah," ujar Nur Pamudji di Kantor Kementerian BUMN, Senin (3/11/2014).

Nur Pamudji mengatakan untuk membangun pembangkit-pembangkit listrik dengan kapasitas total 15 ribu MW, PLN membutuhkan dana sekitar US$ 22,5 miliar. Sayangnya, Nur masih enggan menyebutkan darimana PLN akan mencari sumber pendanaan untuk membangun pembangkit tersebut. "Ini baru perkiraan awal karena dananya belum menghitung biaya jaringan. Soalnya sebagian besar pembangkit masih menggunakan tenaga batubara (PLTU)," katanya.

Sebelumnya Nur Pamudji berharap naiknya indikator kemudahan mendapatkan listrik nasional (getting electricity) dari posisi ke 101 menjadi 78 diharapkan bisa meningkatkan Fitch rating PLN sehingga bisa lebih mudah mencari pinjaman. PLN akan terus berupaya menaikkan peringkat kemudahan mendapatkan listrik Indonesia sehingga bisa menembus posisi ke-50.

Nur menambahkan, groundbreaking proyek pembangkit listrik akan dilaksanakan awal tahun depan sambil mematangkan lokasi-lokasi pembangkit yang sudah masuk dalam perencanaan. "Umumnya bangun pembangkit itu butuh waktu 5 tahun. Mudah-mudahan saja bisa sesuai target," ujar Nur Pamudji.[rgu/dtc]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi