post image
KOMENTAR
Komisi B DPRD Medan menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Sakit Umum dr Pirngadi Medan (RSUPM) terkaitnya maraknya penyakit DBD (Demam Berdaran Dengue) di Kota

Medan beberapa bulan terakhir bahkan mengambil korban jiwa. Sidak Komisi B dipimpin langsung Ketua Irsal Fikri, didampingi Wakil Ketua Modesta Marpaung, Suriyanto, Wong Chun Sen,

Jumadi melihat langsung kondisi pasien DBD lantai 2 dan lantai 3.

Kedatangan Komisi B DPRD Medan hanya diterima Humas RSPM Edison Perangin angin tanpa didampingi dirut di ruang Melati 1 anak lantai 3. Dalam tinjauan tersebut Komisi B menemukan

sejumlah pasien DBD yang perawatanya tidak sesuai standart, di mana seharusnya pasien DBD harus dipakaikan kelambu dan tempatnya terpisah dengan pasien lain.

"Sebab DBD merupakan penyakit menular karenanya kamarnya harus terpisah dengan pasien lainnya ," ujar Irsal.

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Modesta Marpaung yang menyayangkan manajen RSUPM yang tidak menyediakan ruang isolasi bagi pasien DBD.

"Padahal penyakit ini merupakan penyakit menular yang cukup berbahaya. Orang yang terkena DBD bila digigit nyamuk lalu menggigit orang lainnya maka kumannya akan berpindah ke orang

tersebut," jelasnya sembari menyayangkan hal ini tidak dilakukan RSPM sehingga kemungkinan besar penyakit ini akan menulari pasien lainnya.

Dalam kesempatan tersebut Ketua Komisi B menyayangkan Dirut RSUPM yang terkesan enggan mendampingi kedatangan Komisi B DPRD Medan. Menurut pengakuan politisi PPP sebelum

sidak tersebut dirinya telah menghubungi nomor handphone dirut namun tidak diangkat dan di sms juga tidak dibalas.

Berdasarkan data yang diterima H Irsal sejak selama bulan November jumlah pasien penderita DBD sebanyak 55 orang. Sedangkan korban meninggal selama 3 bulan terakhir tercatat 7 orang.
"Begitu mendengar banyaknya korban ini Komisi B DPRD Kota Medan menjadi terpanggil guna melihat langsung bagaimana cara penanganan pasien korban DBD. Tenyata penanganannya

sangat buruk," tukasnya sembari mengharapkan Walikota Medan mengevaluasi kinerja dirut RSUPM.

Lebih lanjut pihaknya juga mengharapkan Dinas Kesehatan diminta lebih proaktif mengantisipasi mulai maraknya wabah demam berdarah di kota medan.

"Saya sangat gelisah melihat SKPD terkait masyarakat yang terlalu lamban membuat kegiatan. Dinkes seharusnya telah membentuk tim melihat daerah-daerah yang rawan endemis DBD.

Seharusnya dinas kesehatan memiliki peta lokasi lokasi endemis DBD lalu melakukan pengasapan fogging dan pemberantasan sarang nyamuk," pungkasnya.[rgu] 

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa