post image
KOMENTAR
Pemerintah merasa tidak nyaman dan terganggu dengan penerbitan iklan yang mencantumkan tulisan Fire Your Indonesian Maid Now” (Pecat Pembantu Indonesia) oleh sebuah perusahaan swasta di Malaysia. Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dakhiri dan Duta Besar RI untuk Malaysia Herman Prayitno telah menyatakan protes keras atas iklan yang melecehkan harga diri Indonesia itu.

Kepada wartawan yang mencegatnya usai menghadiri Sidang Kabinet Paripurna, di kantor Presiden Jakarta, Rabu (4/2), Menaker Hanif Dakhiri mengaku telah berkoordinasi dengan Menteri Tenaga Kerja Malaysia terkait iklan perusahaan pembuat alat pembersih, RoboVac itu, dan pihak Malaysia mengatakan bahwa nantinya  akan dibantu untuk penyelesaain masalah itu.

"Publik kita menganggap itu merendahkan. Saya menyampaikan kepada Menteri Tenaga Kerja Malaysia juga begitu, bahwa saya menyampaikan rasa ketidaknyamanan kami, bangsa Indonesia, atas iklan tersebut yang dianggap oleh publik Indonesia telah merendahkan bangsa Indonesia," tegas Hanif.

Menteri Tenaga Kerja melanjutkan bahwa pemerintah juga menerima banyak komplain terkait dengan iklan itu, dan pihak Menteri Tenaga Malaysia telah berjanji dengan sungguh-sungguh akan membantu menyelesaikan masalah itu.

Nota Protes

IklanSementara itu Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, pada Selasa (3 Februari 2015) telah mengirimkan nota protes kepada Kementerian Luar Negeri Malaysia atas iklan perusahaan pembuat alat pembersih, RoboVac, yang pencantumkan tulisan "Fire Your Indonesian Maid Now" (Pecat Pembantu Indonesia) itu.

Dalam nota tersebut disampaikan penyesalan mendalam Pemerintah Indonesia atas cara beriklan perusahaan swasta RobVac yang sangat tidak sensitif dan merendahkan martabat rakyat Indonesia. Selanjutnya, KBRI meminta otoritas Malaysia untuk melarang iklan tersebut, termasuk iklan yang ada dalam website perusahaan RobVac  (http://neatrobotcleaner.com.my) itu.

"KBRI juga meminta Pemerintah Malaysia untuk mengambil langkah guna memastikan bahwa iklan produk apapun yang bersifat rasis dan menciderai perasaan Bangsa Indonesia tidak terulang di kemudian hari," kata Dubesar RI di Kuala Lumpur, Herman Prayitno, sebagaimana dikutip dari situs Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI.

Selain mengirimkan nota protes, KBRI juga telah menugaskan retainer lawyer untuk menemui pihak perusahaan dan melakukan analisis hukum guna melakukan langkah-langkah hukum selanjutnya. Selain itu, KBRI juga telah melaporkan pemasangan iklan tersebut kepada Kepolisian Wilayah Selangor.

Segera setelah menerima informasi dari warga Indonesia atas iklan tersebut, KBRI telah menugaskan staf untuk memastikan kebenaran Informasi tersebut. Dari hasil pengecekan, memang didapati iklan sebagaimana yang beredar di media sosial namun letaknya sudah dipindahkan dan tidak lagi terlihat oleh publik.

Duta Besar RI untuk Malaysia, Herman Prayitno, menyesalkan munculnya iklan sebuah perusahaan swasta yang sangat mengganggu perasaan bangsa dan rakyat Indonesia. Terlebih lagi hal ini terjadi di tengah-tengah persiapan Kunjungan Kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Malaysia tanggal 5-7 Februari 2015 yang bertujuan untuk lebih memperkokoh dan memperdalam hubungan bilateral yang saling menguntungkan.

Dubes Herman menggarisbawahi pentingnya kedua bangsa dan negara untuk terus memperkokoh people-to-people links agar kedua bangsa dapat lebih saling menghormati dan menghargai satu sama lain, terlebih lagi di saat negara-negara ASEAN akan segera memasuki tatanan Komunitas ASEAN.[rgu]

Sandy Irawan: Miliki Lokasi Strategis, Pemko Binjai Mestinya Prioritaskan Kawasan Ekonomi

Sebelumnya

Pemprov Sumut Segera Bagikan Rp. 260 Miliar Bantu Warga Terdampak Covid 19

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Pemerintahan