post image
KOMENTAR
Direktur Eksekutif WALHI Sumut, Kusnadi mengatakan setiap tahun masyarakat di Sumatera Utara mengalami penderitaan akibat kabut asap dari kebakaran hutan. Selain persoalan kesehatan, masyarakat di Sumut menurutnya juga mengalami penderitaan dibidang ekonomi khususnya bagi para nelayan tradisional yang tidak bisa melaut, hilangnya penghasilan warga yang bekerja disektor pariwisata akibat menurunnya kunjungan wisata. Seluruh penderitaan ini menurutnya menimbulkan keresahan luar biasa ditengah masyarakat.

"Itu belum kerugian yang mendasar yakni hilangnya bio diversity atau sumber ilmu pengetahuan," katanya, Jumat (18/9).

Kusnadi menjelaskan, meski warga Sumut selalu merasakan penderitaan secara berkala, namun Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) belum pernah mengeluarkan kebijakan khusus terkait persoalan ini. Titik api terbanyak yang berada di luar wilayah Sumut menurutnya tidak menjadi alasan bagi Pemprovsu untuk mendiamkan persoalan ini, melainkan lebih melihat pada dampak yang dirasakan oleh warga Sumut.

"Maka dari itulah kita akan mengajukan gugatan Citizen Lawsuit kepada Pemprovsu untuk segera mengambil langkah strategis agar penderitaan serupa tidak terjadi ditahun mendatang," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, WALHI Sumut memfasilitasi warga Sumut yang keberatan dengan kabut asap yang terjadi dan menginginkan langkah konkrit dari pemerintah untuk penanggulangannya.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa