post image
KOMENTAR
Gerakan Satu Oktober (Gestok) 1965 adalah peristiwa maha dahsyat yang pernah ada di Republik Indonesia.

Gestok merupakan titik balik awal dari pemerintahan Soekarno ke tangan Soeharto. Namun hingga kini masyarakat Indonesia tak pernah mendapat kejelasan tentang potongan-potongan sejarah yang hilang.

"Kebingungan masyarakat akan sejarah karena setidaknya ada empat versi yang beredar tentang peristiwa Gestok," kata kordinator Daerah Gerakan GMNI Jawa Barat, Azhar Sukmawan mengutip dari RMOLJabar.Com (grup medanbagus.com), Kamis (1/10).

Menurutnya, versi pertama adalah keterkaitan CIA dalam proses kudeta Soekarno, kemudian kedua, peran militer yang diakusisi oleh Soeharto. Ketiga, lanjut dia, kebenaran bahwa Soekarno ikut terlibat dalam pembunuhan tujuh jenderal. Terakhir, menyoal keterlibatan PKI dalam pembunuhan tujuh jenderal dan kudeta Soekarno.

"Dampak dari Gestok ini merubah warna politik Indonesia dan karena hingga kini belum ada titik terang tentang peristiwa tersebut, kami minta pemerintah tak menutupi sejarah," imbuhnya.

Azhar menegaskan, di era Presiden Jokowi ini, GMNI mendesak pemerintah untuk memberikan kepastian sejarah yang hilang dalam peristiwa Gerakan Satu Oktober 1965 tersebut.

Selain itu, lanjutnya, GMNI Jabar juga mendesak pemerintah untuk mencabut TAP MPRS No. XXV/1966 karena cacat konstitusi dan bertentangan nilai-nilai Pancasila. GMNI juga mendesak Pemerintah Jokowi untuk menghapus kurikulum pendidikan yang berkaitan tentang kepalsuan sejarah mengenai peristiwa Gestok.

"Segera rehabilitasi nama baik dan ketokohan Soekarno serta membumikan ajaran Soekarno dalam dunia pendidikan," pungkasnya.[rgu/rmol]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa