post image
KOMENTAR
Penyuluh Petani Lapangan (PPL) Medan Marelan Hasan Manurung mengatakan, petani di Medan Marelan saat ini sedang enggan menanam sawi. Pasalnya, jenis tanaman tersebut sangat rentan terhadap berbagai masalah dikarenakan musim penghujan.

"Tanaman sawi ini rentan sekali terhadap hujan, apalagi hujan deras. Akibatnya, mudah terserang hama ulat dan penyakit jamur," katanya, Senin (16/11).

Padahal, lanjutnya, harga sawi saat ini sedang naik secara signifikan, yakni berkisar Rp 70 ribu per bal. Namun, meskipun begitu barangnya sedang langka.

"Kalau di pasaran harganya berkisar Rp 10 ribu per ikat. Harganya ini sangat bagus sekali, tapi ya begitu, petani enggan menanamnya," ucapnya.

Dijelaskannya, disaat memasuki musim penghujan, sawi terkena pantulan dari air hujan yang mengenai tanah. Dan bercak tanah tersebut mengenai tanaman sawi. Dalam hal ini, petani harus rajin membersihkannya dan merawat tanaman tersebut.

"'Jadinya repot. Makanya, memasuki musim penghujan di akhir tahun seperti ini, petani memilih beralih ke tanaman lainnya, seperti tanaman kangkung dan kacang panjang yang penanamannya lebih sederhana, meski harganya hanya Rp 5.000 per bal. Tapi, ini harga yang stabil," tukasnya.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel