post image
KOMENTAR
Seorang warga yang tinggal di kawasan Jalan Cemara berinisial AA (55) mengaku curiga dengan pola tingkah laku istrinya berinisial BN (53) yang mengikuti ajaran dari seseorang yang mengaku nabi dan membuka praktik peribadahan di kawasan Jalan Kapten Jumhana, Medan Area. Kecurigaan pria suku Tionghoa ini terjadi karena sang istri menurutnya berubah sikap menjadi pemarah setiap kali dilarang untuk mengikuti kegiatan ritual peribadahan disana.

"Setiap hari dia pasti kesana, anehnya kalau saya larang dia pasti marah dan bilang itu aliran kepercayaan mereka," katanya kepada wartawan, Rabu (3/2).

AA mengaku ritual peribadahan pada tempat tersebut dilakukan didalam ruangan tertutup dimana pemimpinnya berinisial GGP selalu mengajarkan kepada para pengikutnya bahwa dirinya merupakan nabi yang perintahnya harus diikuti. Ia sendiri mengaku sempat terikut dengan aliran tersebut hingga beberapa tahun karena diajak oleh istrinya. Namun karena menilai ada yang aneh dengan ritual peribadahan mereka, ia memilih untuk menolak terus menjadi pengikut dan melarang istrinya untuk mengikuti ajaran dari GGP.

"Kadang dia tiba-tiba pingsan dan mengatakan sedang kemasukan perintah Tuhan. Trus dikusuk-kusuk sama pengikutnya yang perempuan baru sadar," ungkapnya.

AA menjelaskan, dirinya sempat terikut dengan aliran tersebut saat masih berdomisili di Kisaran. Untuk mencegah istrinya terus terikut dengan aliran yang diduga sesat tersebut, ia memilih pindah ke Kota Medan. Namun anehnya, praktik peribadahan yang sebelumnya dilakukan oleh GGP di Kisaran juga ikut pindah ke Medan. Dari legalitas usaha yang berhasil diperolehnya, ternyata GGP mengantongi izin membuka praktik penyembuhan di Jalan Sisingamangaraja, Gang Rukun, Kota Kisaran.

"Makanya saya heran, sebenarnya penyembuhan apa yang dilakukannya," keluhnya.

Dalam waktu dekat, AA mengaku akan mengadukan praktik ini kepada pihak kepolisian. Ia berharap praktik yang menurutnya menyimpang tersebut tidak semakin berkembang agar warga yang menjadi pengikut tidak semakin banyak.

"Menurut saya itu sesat tapi nama alirannya tidak ada, nanti kalau sudah saya adukan ke pihak berwenang agar bisa diusut," pungkasnya.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa