post image
KOMENTAR
PLN sudah menyiapkan beberapa langkah pembangunan pembangkit di Nias untuk mendorong investor masuk ke daerah itu.

Ketua Komisi VII DPR-RI Gus Irawan Pasaribu mengungkapkan hal tersebut kepada wartawan di Medan, Minggu (17/4), setelah melakukan kunjungan ke Nias bersama Menteri ESDM Sudirman Said dan Direktur PLN Regional Sumut untuk melihat langsung penyelesaikan krisis listrik Nias.

Gus menyatakan langkah ini mereka lakukan setelah ada solusi dari PT APR (American Power Rental) penyedia 20 MW pasok listrik di Nias akhirnya bersedia mengalirkan lagi pasokannya ke Nias.

“Sebenarnya bagi saya kejadian Nias itu tidak masuk akal. Begitu kejadian (pemadaman) Bupati Nias menghubungi saya. Saat yang sama saya juga hubungi Dirut PLN dan Direktur Regional PLN wilayah Sumut. Pak Amir, direktur regional waktu itu langsung respon,” jelas Gus.

“Permintaan saya supaya ada solusi segera. Beliau menjelaskan persoalan yang terjadi sebelumnya sudah ada kesepakatan memperpanjang pasok listrik di Nias oleh APR (perusahaan pembangkit listrik asal AS). Karena persoalan sebenarnya bukan Nias, tapi terkait kerjasama penyediaan pasok listrik di Kualanamu dan Tanjung Morawa. Masalahnya di dua daerah itu tapi APR malah mematikan listrik Nias,” jelas Gus.

Menurut Gus, urusan listrik Nias mau diperpanjang atau tidak sebenarnya sudah harus diketahui tiga bulan sebelumnya karena lazim dalam kontrak kerjasama ada klausula normatif untuk memutuskan dilanjutkan atau tidak.

“Saya juga terus berkomunikasi dengan Menteri ESDM. Lalu akhirnya kita ada komunikasi dengan Dubes AS di Jakarta. Dan Dubes AS memaksa APR menyelesaikan pasok listrik tersebut. Karena itu pula lah mereka menghidupkan lagi listrik Nias,” ucap Gus.

Terus terang saja saat rapat kerja dengan Kementerian ESDM dia mengaku emosional. “Respon Menteri ESDM cukup cepat dan menjadwalkan perjalanan ke Nias. Sehingga kemudian pekan lalu masalah Nias sudah terselesaikan. Hanya saja sebenarnya saya kecewa dengan APR. Karena kalau mereka punya sense, tidak sepantasnya mereka padamkan listrik Nias apa pun alasannya.”

Di sana ada sekira 1 juta penduduk yang membutuhkan listrik, tutur Gus.

“Saya ingin mengingatkan APR dan vendor yang kerjasama dengan PLN supaya kondisi seperti ini tak terulang lagi. Kalau ada persoalan mereka bisa mengadu kok ke Komisi VII. Kita bisa langsung panggil PLN dan menyelesaikannya. Jangan mereka pakai cara sendiri karena bayangkan kerugian masyarakat Nias,” ungkapnya.

“Paling tidak kasus Nias ini juga sudah menjadi trigger untuk pemenuhan kebutuhan listrik Nias,” jelasnya.[rgu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi