post image
KOMENTAR
Pedagang musiman yang menjajakan oleh-oleh ataupun makanan khas menjamur di sepanjang Jalan Medan-Langkat. Mereka memanfaatkan mudik lebaran 2016 untuk meraup rezeki dengan berjualan aneka makanan maupun oleh-oleh tersebut.

Beberapa makanan khas yang mereka jajakan diantaranya Dodol khas Tanjung Pura, Manisan Haluwa khas Stabat dan Keripik Cinta khas Gebang. Salah satu sentra penjualan keripik cinta yang berada di kilometer 68, tepatnya di sepanjang Jalan Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat.

Keripik cinta adalah camilan yang terbuat dari ubi kayu dan ubi rambat, dan mempunyai berbagai macam rasa, diantaranya original, pedas, pedas manis, sambal ado, manis gurih, manis asin, serta rasa lainnya. Harganya pun relatif murah, mulai dari 2500 hingga 20.000 per bungkusnya.

Para pedagang mengaku, permintaan terhadap dagangan mereka meningkat drastis. Hal ini membuat mereka harus meningkatkan jumlah produksi dibanding hari biasanya.

"Jika dihari biasa para pengrajin keripik hanya memasak satu setengah ton bahan ubi kayu, di hari puasa dan mudik Lebaran ini, pengrajin keripik harus menambah lima ratus kilogram bahan baku untuk di jadikan keripik serta panganan lainnya," kata salah seorang pedagang Hendro, Kamis (23/6).

Hendro, menjelaskan dalam sehari mereka menghabiskan 2 ton ubi untuk pembuatan keripik cinta yang diolah dengan berbagai macam rasa tersebut.

"Sebanyak 63 orang pekerja saya, hanya mampu membuat keripik cinta sebanyak dua ton saja setiap harinya," ucapnya.[rgu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi