post image
KOMENTAR
Tersangka kasus suap dan pencucian uang yang saat ini mendekam di ruang tahanan lantai 9 gedung KPK, Rohadi, dikabarkan hendak melakukan upaya bunuh diri dengan cara melompat. KPK memastikan hal tersebut tidak mungkin bisa dilakukan.

"Perlu disampaikan di lantai sembilan ada pagar setinggi 1,5 meter dan terawasi petugas Rutan. Dan hingga saat ini tidak pernah ada tindakan fisik (upaya bunuh diri)," ujar Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha dalam jumpa pers pers di kantornya, jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (7/9).

Hal ini lanjut Priharsa sekaligus menepis pemberitaan yang menyebut adanya upaya bunuh diri yang dilakukan oleh panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

"Secara lengkap saya sampaikan, kalau diberitakan seolah telah lakukan percobaan bunuh diri dan dicegah petugas rutan, sampai dengan saat ini belum pernah ada tindakan seperti itu. Kalau sempat terucap, iya," jelas Priharsa.

Menurutnya, tekanan yang dialami Rohadi memang terjadi bagi setiap orang yang dikekang kebebasannya. Sehingga sangat manusiawi jika Rohadi mengalami depresi.

Namun, sebagai langkah antisipasi, petugas Rutan telah membawa Rohadi ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto untuk melaksanakan pemeriksaan psikiater terkait goncangan mental atas serangkaian peristiwa yang dihadapi.

"Terhadap yang bersangkutan akan dibahas di internal KPK apa langkah yang perlu diambil," tutup Priharsa.

Keinginan bunuh diri Rohadi diungkapkan pertama kali oleh kuasa hukumnya, Alamsyah Hanafiah. Alamsyah meminta hakim supaya Rohadi dipindahkan lantaran sering melakukan percobaan bunuh diri

"Mohon Yang Mulia, agar terdakwa dipindah dari ruang tahanan yang berada di lantai atas Gedung KPK," ujar Alamsyah beberapa waktu lalu.

Alamsyah bilang kliennya mengalami depresi usai ditangkap tangan oleh KPK. Rohadi khawatir, keluarganya akan terseret kasus yang sama.[rgu/rmol]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa