post image
KOMENTAR
Yayasan Pusaka Indonesia menyayangkan Pemerintah Indonesia yang memberi izin penyelengaraan pameran perdagangan rokok interbac Asia oleh pemerintah Kota Dortmun, Jerman, yang diselengarakan di Bali, 27-28 Februari 2014.

Koordinator Pengendalian Tembakau Yayasan Pusaka Indonesia OK Syahputra Harianda mengatakan pemberian izin tersebut menunjukkan betapa terbelakangnya negara Indonesia dalam menyikapi sebuah kebijakan.

Padahal Indonesia saat ini tengah berupaya mengkampanyekan gerakan anti rokok untuk melindungi kesehatan masyarakat.

"Ini menjadikan Indonesia target utama untuk terus menjejalkan produk berbahaya ini. Karena pintu pemasaran produk tembakau di lebih 90% negara di dunia sudah mulai ditutup," jelas Harianda.
 
Harianda menambahkan, pemerintah Bali seharusnya bisa menolak pameran rokok Intertabac Asia 2014 tersebut seperti ketika sebelumnya menolak World Tobacco Asia 2014 yang awalnya akan juga diselenggarakan di Bali.
 
Terpisah Dewan Penasehat Komisi Nasional Pengendalian Tembakau Indonesia Kartono Muhammad mengaku heran dengan pemberian izin tersebut. Bahkan ia mempertanyakan nasionalisme dari pejabat pemerintahan yang terlibat dalam pemberian izin penyelenggaraan kegiatan tersebut.

"Mengapa orang hanya berteriak ketika dana asing masuk untuk membantu mengendalikan tembakau di Indonesia untuk memerangi epidemi tembakau, sementara mereka diam saja bahkan malah buka karpet merah menyambut rokok asing yang hanya tertarik memasarkan rokoknya di Indonesia, mencari untung dan merusak bangsa Indonesia. Di mana sejatinya rasa nasionalisme itu?," ungkapnya
 
Kota Dortmund akan mempromosikan pameran perdagangan rokok di Indonesia, di mana rokok dapat secara sah dijual kepada anak-anak. Kota ini memiliki Westfalenhallen Dortmund GmbH, yaitu perusahaan yang mengatur pameran perdagangan rokok Inter-tabac ASIA, yang untuk pertama kalinya diadakan di Indonesia, dan bakal berlangsung pada tanggal 27-28 Februari 2014, di Bali.

Kota Dortmund secara langsung akan mempromosikan rokok di negara di mana anak-anak tidak terlindungi dari bahaya merokok.
 
"Apapun bentuk acaranya, dukungan terhadap industri rokok adalah kejahatan yang nyata," komentar Kartono.[rgu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi