post image
KOMENTAR
Tidak tahan dengan penyakit yang diidapnya, Suherman (55), mengakhiri hidup dengan gantung diri. Tragisnya, korban yang kesehariannya berprofesi sebagai supir angkot ini gantung diri saat pemadaman listrik terjadi rumah kontrakan yang terbuat dari tepas di Jalan Denai/ Jermal VI, Kelurahan Denai, Kecamatan Medan Denai, Senin (21/4/2014) sekitar pukul 23.00 WIB.

Korban  pertama kali ditemukan oleh istrinya Yayang Anggraini (37), saat pulang ke rumah usai bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Sontak saja, Yayang berteriak melihat suaminya sudah terbujur kaku tergantung dengan tali timba yang melilit di lehernya.

"Warga mengira ada pencurian, ternyata istrinya berteriak karena melihat suaminya sudah gantung diri di depan kamar," ujar tetangga korban, Herman.

Dikatakannya, ia masih melihat korban berada di depan rumahnya hingga sore hari tadi.

"Memang sudah dua minggu ini dia nga kerja bang, karena penyakit bara yang dideritanya. Istrinya juga sudah menyuruh untuk berobat, tapi korban malah bilang serahkan aja semuanya sama Tuhan," katanya.

Setelah Polsek Medan Area dan tim identifikasi Polresta Medan tiba di lokasi, korban akhirnya diturunkan dari tali timba yang melilit lehernya. Jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Pirngadi Medan guna  dilakukan otopsi.

Kapolsek Medan Area, Kompol Rama S Putra saat dikonfirmasi dilokasi menyatakan, masih menyelidiki kematian korban.

"Masih kita lidik dan korban kita bawa ke Rumah Sakit Pirngadi Medan guna dilakukan otopsi. Kita juga menemukan sepucuk surat yang ditulis korban sebelum meninggal," katanya. [ded]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel