post image
KOMENTAR
Masyarakat masih banyak yang keliru jika inflasi mengalami kenaikan, maka emas dapat dijadikan sebagai investasi yang mampu mengcover kenaikan harga.
Namun pendapat tersebut tidak selalu relevan, khususnya dengan kondisi pada saat ini.

Pengamat Ekonomi Gunawan Benjamin mengatakan, saat ini  terjadi tren penurunan harga emas dalam jangka panjang, yang dapat membuat investor merugi.

"Jauh hari sebelumnya emas telah diperkirakan akan menemui masa suram. Tekanan harga emas datang setelah mata uang US Dolar menguat secara meyakinkan setelah data-data ekonomi AS membaik. Kenaikan suku bunga acuan yang ada di AS diyakini akan datang dalam waktu dekat  akan membuat mata uang US Dolar kembali mengalami penguatan," jelasnya, Kamis (6/11/2014).

Diungkapkannya, baik emas maupun mata uang, saat ini merupakan komoditas investasi. Dimana didalamnya ada begitu banyak ekspektasi bahkan spekulasi yang membentuk harga emas itu sendiri.

"Kenaikan suku bunga The FED Fund Rate  diperkirakan akan dinaikkan secara bertahap dapat  membuat emas melemah dalam tahapan yang tidak jauh berbeda. Penguatan US Dolar yang secara signifikan memang akan memberikan tekanan terhadap perekonomian AS, karena ekspor kurang begitu bagus nantinya bagi AS," katanya.

Akan tetapi,  likuiditas US Dolar  akan tertuju ke pusat keuangan dunia akan membuat likuiditas mata uang US Dolar mengering. Alhasil,  instrumen investasi di pasar keuangan AS tetap lebih menarik dan menjanjikan dibandingkan dengan emas.

"Bila BBM nantinya dinaikkan oleh pemerintahan Jokowi-JK, inflasi yang diyakini mendekati 2 digit jangan diimbangi dengan berinvestasi di Emas. Produk keuangan seperti deposito, reksadana maupun saham lebih menjanjikan dibandingkan emas untuk mengimbangi tingginya laju inflasi," ungkapnya.

Dijelaskannya, kenaikan harga BBM nantinya justru dapat membuat harga emas  semakin dalam. Karena, adanya tren penguatan mata uang Rupiah bisa menguat dikisaran 11.700. Sementara itu,  secara bertahadap US Dolar akan menguat bila suku bunga Dolar dinaikkan.

"Dengan kondisi tersebut maka harga emas murni berpeluang turun dikisaran Rp.385.000 per gramnya. Jadi berhati-hatilah dan bijak dalam berinvestasi," tutupnya.[rgu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi