post image
KOMENTAR
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) merampungkan penyelidikan dugaan bergabungnya Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), Batam, Djoko Wihoho.

Hasilnya, Djoko bergabung ke kelompk Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), lantaran dipengaruhi orang dekatnya.

"Kesimpulan sementara bahwa Saudara Djoko dan keluarga diduga dipengaruhi oleh istri dan kakak ipar untuk berjihad ke Suriah,"kata Mendagri Tjahjo Kumolo kepada wartawan di Jakarta, Rabu (30/12)

Tim investigasi Kemendagri, menurut Tjahjo, juga mendapat informasi bahwa Djoko tidak pergi seorang diri pergi ke Suriah, melainkan pergi bersama 25 orang dari keluarga sang mertua.  Di dalam rombongan tersebut beber Tjahjo, termasuk tiga orang anak kandung Djoko sendiri yang masing-masing berumur 11, 17 dan 19 tahun.

"Perusahaan travel yang memberangkatkan Djoko adalah PT TAM yang beralamat di bilangan Jakarta Pusat. Dari tiket travelnya, diketahui issued tiket tertanggal 27 Juli 2015 dengan keberangkatan tanggal 28 Juli 2015," urai Tjahjo.

Mantan Sekjen PDI Perjuangan itu juga menyebutkan, saat ini pihak PTSP Batam sudah menganggap Djoko disersi. Sejak tanggal 3 Agustus 2015 hingga 1 September 2015, Djoko mengajukan cuti, tapi hingga saat ini yang bersangkutan tidak kembali bekerja dan tidak dapat dihubungi.

Selanjutnya, hasil penyelidikan ini, ungkap Tjahjo, secara resmi diserahkan ke Polda Kepulauan Riau dan Mabes Polri untuk ditindaklanjuti kembali.[rgu/rmol]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa