post image
KOMENTAR
Kepercayaan nasabah terhadap perbankan secara konsisten meningkat, hal ini dapat tergambar dari data peningkatan simpanan perbankan selama 6 tahun terakhir. Posisi pada bulan Januari 2016 jumlah rekening perbankan ialah sebesar 177.272.424 (naik 82% dibandingkan tahun 2010) dengan jumlah nominal sebesar Rp4.468,8 triliun (naik 88% dibandingkan dari tahun 2010).

Demikian disampaikan Executive Vice President LPS, Suharno Eliandy pada media workshop yang diselenggarakan LPS di Medan, Selasa (3/5). Saat ini menurutnya terdapat 1.916 bank (1798 BPR dan 118 Bank Umum) yang menjadi peserta penjaminan LPS.

"Selain fungsi menjaga stabilitas perbankan nasional, LPS telah melakukan fungsi penjaminan simpanan dimana sejak LPS beroperasi pada tahun 2006 hingga tahun 2015, LPS telah melakukan pembayaran klaimsimpanan sebesar Rp775 miliar atas Bank yang ijin usahanya telah dicabut (69 Bank) oleh OJK," tambahnya.

Sekretaris Perhimpunan Bank Perkreditan Indonesia (Perbarindo) Sumut Bumaman Teodeki Tarigan mengatakan, hingga saat ini BPR juga termasuk lembaga yang dilindungi LPS. Namun meski dilindungi pihaknya selalu berupaya menjaga stabilitas supaya tidak merusak kepercayaan masyarakat yang sudah dibangun selama ini. Adapun beberapa hal yang dilakukan yaitu peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Sebagai bank daerah, sangat penting menjaga kepercayaan masyarakat. Jangan sampai kami menjadi sumber berita negatif," katanya.

Dari data Perbarindo Sumut hingga triwulan I 2016 tidak ada fraud yang terjadi pada seluruh bank perkreditan rakyat (BPR) di Sumut. "Pembinaan terus kami lakukan terhadap seluruh BPR di sini. Ini penting untuk menjaga kesehatan bank agar tidak fraud yang sudah berhasil kami jaga sampai sekarang," jelasnya.

Tidak hanya untuk tingkat lokal tetapi dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), BPR juga tingkatkan standarisasi agar setara dengan bank lokal di negara lain.

"Kami meminta tiap BPR untuk memberi pelatihan kepada seluruh karyawan mulai dari teller, costumer service dan staf back office setiap tiga bulan sekali supaya standar BPR kita sama dengan negara lain," pungkasnya.[rgu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi