post image
KOMENTAR
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, kabut asap masih mengepung wilayah Sumatera dan Kalimantan meski telah berkurang dibanding dua hari lalu.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi Sutopo Purwo Nugroho, jarak pandang di Pekanbaru hanya sekitar 300 meter, Rengat dan Pelalawan 200 meter, Dumai 2 kilometer, Jambi 1 kilometer, dan Banjarmasin 500 meter pada pagi hari.

"Empat strategi dalam operasi darurat asap dilakukan secara serempak. Enam gubernur masih menyatakan status siaga darurat yaitu Riau, Jambi, Sumsel, Kalsel, Kalbar dan Kalteng hingga saat ini," ujarnya kepada redaksi, Minggu (6/9).

Sutopo menjelaskan, strategi pemadaman api dilakukan lewat udara dengan hujan buatan dan bom air. BNPB menerjunkan tiga pesawat Cassa 212 untuk hujan buatan di Riau, Sumsel dan Kalbar. Total 115 ton disebar di awan di atas Riau, 40 ton di Sumsel dan 22 ton di Kalbar.

13 unit helikopter digunakan sebagai pembom air yaitu tiga unit di Riau, satu di Kalsel, dan dua  unit untuk Sumsel, Jambi, Kalbar, Kalteng. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengerahkan satu pesawat jenis Air Tracktor di Riau.

"Jutaan liter telah dijatuhkan di titik api," bebernya.

Untuk strategi kedua dilakukan pemadaman di darat oleh tim gabungan dari BPBD, Manggala Agni, TNI, Polri, MPA dan masyarakat setempat. Di mana, pada tiap provinsi dikerahkan lebih dari 1.500 personil untuk memadamkan api.

"Ketiga, operasi penegakan hukum oleh Polri dan PPNS. Polri telah menindak 39 kasus kebakaran hutan di Sumatera sepanjang tahun ini. PPNS Kementerian LHK telah menyegel lahan-lahan yang terbakar," jelas Sutopo.

Dia menambahkan, penegakan hukum lebih ditingkatkan dengan mengerahkan personil Polri dan PPNS untuk memburu pembakar hutan. Aparat TNI disebar untuk melakukan patroli dan menjaga daerah-daerah yang sering dibakar.

Keempat adalah pelayanan kesehatan dan sosialisasi. Semua Kapolda di enam provinsi yang terbakar telah mengeluarkan maklumat pelarangan membakar hutan dan lahan. Ribuan masker dibagikan kepada masyarakat. Data sementara di Sumsel ada 22.555 jiwa menderita ISPA dan di Riau 1.002 jiwa," demikian Sutopo.[rgu/rmol]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa