Hari kelahiran Kota Medan seperti yang telah diketahui banyak orang adalah pada 1 Juli 1590. Ditetapkannya tanggal tersebut sebagai hari kelahiran Kota Medan bukanlah sebuah hal yang tanpa dasar. Sejarah tersebut berawal dari kedatangan Datuk Kuta Bangun dari Aceh untuk menduduki tanah dari kekuasaan Guru Patimpus. Hal tersebut disampaikan oleh salah satu akademisi Sumatera Utara, Asmyta Surbakti di sela diskusi perdana Forum Diskusi Sore (FDS) di Rumah Musik Suarasama, Jalan Stela I, Komplek Kejaksaan, Medan Sunggal, Rabu (15/6).
"Jadi begini, kalau kita berbicara suatu tempat apalagi misalnya Kota Medan yang dibangun oleh Guru Patimpus, perlu saya katakan dulu kenapa kelahiran medan 1 juli 1590. Jadi tahun kedatangan guru patimpus tahun 1590 diambil dari fakta sejarah dia ingin mempertahankan wilayah tanah adat Karo dari kedatangan datuk Kuta Bangun dari Aceh, yang mau katanya menguasai tanah," katanya.
Oleh karena fakta sejarah tersebut, penetapan hari kelahiran Kota Medan salah satunya dilihat dari tahun kedatangan Datuk Kuta Bangun. Kemudian penetapan bulan dan tanggal didasari informasi yang didapat dari orang-orang Karo.
"Jadi kemudian dilihat tahun berapa dia datang yaitu 1590. Terus orang karo tidak punya tanggal. Jadi pergi lah dulu pak Tampak Sebayang ke gunung menanya kebiasaan orang mantet Kuta. Katanya Mantet Kuta itu orang karo sedang meredem-meredem, tentunya itu Bulan Juli. Lalu kenapa tanggal 1, karena bulan dimulai dari tanggal 1 makanya dibuat tanggal 1 Juli 1590," ungkap Asmyta.
Selain menyampaikan fakta sejarah penetapan hari kelahiran Kota Medan, Asmyta juga menyebutkan bahwa konsep penataan ruang Kota Medan saat pertama kali didirikan penuh dengan spirit.
"Kemudian disebutkan bahwa dia mendirikan satu Kuta dipertemuan dua sungai di wilayah umum. kalau kita membicarakan mendirikan suatu kampung, orang arsitek memiliki konsep the spirit of place. jadi tidak asal-asal. Misalnya kenapa ada atribut orang karo di kuala namu, bukan suatu hal yang tidak berarti," pungkas Asmyta.[rgu]
KOMENTAR ANDA