post image
KOMENTAR
Hari ini, Presiden Jokowi mulai melakukan kunjungan kenegaraan ke tiga negara Asean yakni Malaysia, Brunei Darussalam dan Filipina. Diantara tiga negara yang akan dikunjungi, kunjungan ke Malaysia menjadi salah satu yang paling disorot seiring munculnya iklan yang dinilai melecehkan bangsa Indonesia.

Iklan tersebut yakni iklan yang dipasang untuk sebuah mesin penyedot debu dengan tulisan "fire your Indonesian maid now" atau pecat pembantu Indonesia sekarang. Pemerintah Indonesia secara resmi memang sudah melancarkan protes atas iklan tersebut melalui Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur,Malaysia.

Dilansir BBC, anggota parlemen dan wakil presiden Parti Keadilan Malaysia, Tian Chua mengatakan sebagian kalangan di Malaysia memang tidak memiliki kepekaan dalam hal hubungan Indonesia-Malaysia. Namun ia menegaskan Malaysia dan Indonesia harus berhubungan baik walau sering dilanda berbagai masalah.

Dan Chua berharap kunjungan Presiden Jokowi kali ini juga bisa membawa nilai hak asasi dan demokrasi.

"Indonesia sebagai negara yang sudah memiliki budaya politik demokrasi yang dinamis, harus menegaskan (kepada Malaysia) bahwa segala bentuk hubungan di negara-negara ASEAN harus berasaskan hak asasi manusia dan nilai-nilai demokrasi," tegas pendiri media oposisi Malaysiakini.com itu.

Presiden Jokowi dijadwalkan melakukan kunjungan resmi yang merupakan tradisi bagi kepala negara. Wakil Menteri Luar Negeri Abdurachman M Fachir mengatakan bahwa kunjungan ke tiga negara ini, merupakan kunjungan pertama resmi Presiden Jokowi ke negara sahabat. Presiden Jokowi akan membahas sejumlah hubungan bilateral di bidang ekonomi dan perdagangan.

"Sebagian besar terkait masalah ekonomi, kerja sama ekonomi dan perdagangan. Kemudian termasuk masalah warga, kalau untuk Malaysia, Brunei seperti itu juga. Filipina juga seperti itu," kata Fachir.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa